Jumat, 02 Juni 2017

8. PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA


Definisi Perubahan Harga
     Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices). Kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya termasuk dalam istilah perubahan harga itu. Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa  dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai inflasi, sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi
     Infalsi telah menjadi fakta yang penting dan ttap di hampir semua Negara di dunia. Perubahan nilai mata uang moneter benar-benar diakui para akuntan dewasa ini, tetapi terdapat pertentangan mengenai cara teoritis dan praktis untuk menyesuaikannya. Di Amerika Serikat, FASB Statement No. 33 mengharuskan pengungkapan khusus oleh perusahaan-perusahaan besar tertentu, tetapi tidak merinci kaitan pengungkapan ini dengan laporan keuangan utama. Unit moneter yang tidak stabil adalah suatu kendala pengukuran dalam pendekatan induktif-deduktif terhadap teori akuntansi.
     Apabila pengukuran keuangan didasarkan pada harga-harga historis atau apabila perbandingan terdiri dari agregat harga selama tahun-tahun yang berbeda, maka hubungan yang dianggap biasa di dalam laporan keuangan telah berubah. Upaya mengatasi kendala ini telah melahirkan usul-usul untuk memodifikasi atau merumuskan kembali pengukuran akuntansi tradisional. Pada umumnya pendekatan ini lebih dapat diterima oleh profesi akuntansi ketimbang pendekatan radikal yang akan menetapkan struktur akuntansi baru guna menghindari perbandingan dan penjumlahan harga (agregationns of price) dari tahun-tahun yang berbeda.

Daftar istilah Akutansi Inflasi
     Atribut. Karakteristik kuantitatif suatu pos  yang diukur untuk keperluan akutansi. Contoh: biaya histories atau biaya penggantian merupaka atribut suatu aktiva
Penyesuaian biaya kini. Nilai penyesuaian aktiva untuk perubahan  dalam harga tertentu
Kekayaan yang dapat dihapuskan. Jumlah aktiva bersih suatu perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi besar awalnya aktiva bersih.
Mekanisme Penyesuaian. Manfaat berupa keuntungan daya beli pemegang saham yang berasal dari pendanaan utang dan pertanda bahwa perusahaan tidak perlu mengakui tambahan biaya pengganti atas aktiva operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai melalui utang.
Ekuivalen Daya Beli Umum. Jumlah mata uang yang telah disesuaikan terhadap perubahan dalam tingkat harga umum
Keuntungan kepemilikan suatu investasi. Kenaikan nilai biaya kini  suatu aktiva nonmoneter
Hiperinflasi. Laju inflasi yang sangat besar terjadi pada saat tingkat harga umum dalam suatu perekonomian meningkat sebesar lebih dari 25%  pertahun
Inflasi. Kenaikan dalam tingkat harga umum seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian
Aktiva moneter. Klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti kas atau piutang usaha
Keuntungan Moneter. Kenaikan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya kewajiban moneter selama periode inflasi
Kewajiban moneter. Suatu kewajiban untuk membayar jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti utang usaha atau uang dengan suku bunga yang tetap
Kerugian Moneter. Penurunan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya kativa moneter selama periode inflasi
Penyesuian Modal Kerja Moneter. Pengaruh perubahan harga khusus  terhadap seluruh jumlah modal kerja yang digunakan oleh sutu usaha dalam menjalankan operasinya
Jumlah Nominal. Jumlah  mata uang yang belum disesuaikan dengan perubahan harga
Aktiva Nonmoneter. Aktiva yang tidak menunjukkan adanya klaim tetap terhadap kas seperti persediaan, aktiva tetap, dan peralatan
Kewajiban Nonmoneter. Suatu utang yang tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas yang tetap dimasa depan, seperti uang muka pelanggan
Penyesuian Paritas. Suatu penyesuian yang mencerminkan perbedaan antara inflasi di Negara induk perusahaan dan Negara tuan rumah
Aktiva permanent. Istilah di Brasil untuk aktiva tetap, gedung, investsai, beban tangguhan, dan depresiasi terkait   serta jumlah deplesi atau amortisasi
 Indeks Hraga. Suatu rasio biaya dimana pembilang/numeratornya adalah biaya dari suatu keranjang barang dan jasa yang representatif dalam tahun berjalan, sedangkan penyebutnya adalah biaya dari keranjang barang dan jasa yang sama pada tahun dasar
Daya Beli. Kemampuan umum dari suatu unit moneter untuk memeperoleh barang dan jasa
Laba Riil. Laba bersih yang telah disesuaikan untuk perubahan harga
Biaya penggantian. Biaya kini untuk mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam keadaan normal usaha.
Mata uang pelaporan. Mata uang yang digunakan suatu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan
Metode nyatakan kembali-translasikan. Digunakan pada saat suatu induk  perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar negeri yang berlokasi disebuah lingkungan berinflasi
Perubahan Harga Khusus. Perubahan dalam harga untuk komoditas khusus seperti persediaan atau peralatan
Metode translasikan-nyatakan kembali. Suatu metode konsolidasi pertama-tama dengan mentranlasikan akun-akun laporan keuangan anak perusahaan luar negeri kedalam mata uang induk perusahaan dan kemudian dinyatakan kembali jumlah yang ditanslasikan terhadap inflasi induk perusahaan.

Mengapa Laporan Keuangan memiliki potensi untuk menyesatkan selama periode perubahan harga?
Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran ini mendistrosi
-          Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu histories
-          Anggrana yang menjadi dasar pengukuran kinerja
-          Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan
Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
-          Kenaikan dalam proporsi pajak
-          Permintaan dividen lebih banyak dari pemgang saham
-          Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
-          Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar)

Oleh karena itu, mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguna dilakukan  karena beberapa alasan :
-      Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi sutu perusahaan
-      Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut
-     Laporan dari para manager mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan  harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.

Meskipun inflasi  melambat, akutansi perubahan harga tetap berguna  karena  efek kumulatif inflasi yang rendah dalam beberapa waktu dapat menjadi signifikan
Jenis Penyesuaian Inflasi.
Akutansi untuk pengaruh laporan  keuangan atas perubahntingkat harga umumdisebut sebgai model daya beli konstan biaya histories. Akutansi untuk perubahan harga khusus disebut sebagai model biaya kini

Penyesuaian Tingkat Harga Umum.
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya histories  atau ekuivalen daya beli umum

Indeks Harga.
Perubahan tingkat harga umum diukur dengan indeks tingkat harga

Penggunaan Indeks Harga.
Angka indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode (yaitu daya beli konstan biaya histories)

Obyek Penyesuaian Tingkat Harga Umum.
Darimana datangnya kerugian moneter?
Selama inflasi, perusahaan akan mengalami perubahan kekayaan yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasionalnya. Perubahan ini muncul dari aktiva atau kewajiban moneter, klain terhadap atau kewajiban untuk m embayarkanmata uang dengan jumlah yang tetap dimasa depan. Aktiva moneter mencakup kas dan piutang usaha, yang umumnya akan kehilangna daya beli selama periode inflasi. Kewajiban moneter mencakup kebanyakan utang, yang umumnya akan menimbulkan keuntungandaya beli selama inflasi

Penyesuian  Biaya Kini.
Model biaya kini berbeda dengan akutansi  yang  konvensional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya histories. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang  dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.

Metode mana yang terbaik ?
Penyesuian biaya kini berpendapat bahwa usha tidak dipengaruhi oleh inflasi umum, tetapi lebih dipengaruhi oleh kenaikan biaya opersai  khusus dan pengeluran kativa tetap

Group Modelo diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan , yang disajikan ulang sebagai berikut :
Persediaan
Pos-pos ini dinilai berdasarkan metode masuk terakhir, keluar pertama dan disajikan ulang dengan menggunakan metode biaya penggantian atau manufaktur 

Harga Pokok Penjualan
Penyajian ulang akun ini dinilai berdasrkan nilai persediaan yang dinyatakan ulang 

Aktiva Tetap
Pos-pos ini dicatat berdasrkan biaya akusisi, dan disajikan ulang dengan menggunakan factor inflasi  yang diperoleh dari Nasional Consumer Price Indeks / Indeks Harga Konsumen Umum, sehingga menjadi nilai penggantian  bersih yang ditentukan oleh penilai ahli independent pada tanggal 31 Des 20X2, dan sesuai dengan tanggal akusisi apabila pembelian dilakukan setelah tanggal tersebut 

Depresiasi
Pos ini dihitung berdasarkan nilai penyajian ulang aktiva tetap, yang dipertimbangkan sebagai dasar, perkiraan masa manfaat ditentukan oleh penilai independent 

Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Akun ini disajikan ulang dengan menggunakan factor inflasi yang diperoleh dari NCPI, menurut umur atau tanggal kontribusinya. 

Ketidakcukupan dalam penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Saldo akun ini disajikan dengan penjumlahanaljabar dari pos hasil dari kepemilikan  aktiva nonmoneter dan akumulasi hasil moneter ekuitas 

Hasil dari kepemilikan aktiva nonmoneter
Pos ini menunjukkan perubahan dalam nilai aktiva nonmoneter yang disebabkan oleh hal selain inflasi 

Akumulasi hasil moneter ekuitas
Pos ini merupakn hasil yang berawal dari penyajian awal angka-angka laporan keuangan


Sudut Pandang Internasional terhadap Akutansi Inflasi
AMERIKA SERIKAT
Pada tahun  1979, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akutansi Keuangan  No 33 berjudul Pelaporan Keuangan dan Perubahan harga, pernyataan ini  mengharuskan perusahaan-perusahaan AS mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya histories dan daya beli konstan kini.
Perusahan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk masing-masing dari 5 tahun terakhir :
-       Penjualan bersih dan pendapatan opersai lainnya
-       Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini
-       Keuntungan atau kerugian daya beli (moneter) atas pos-pos moneter bersih
-      Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan (yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan akan dapat dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan) yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi (perubahan tingkat harga umum)
-    Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang aing, berdasrkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi
-       Aktiva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini
-       Laba persaham (dari opersai berjalan) menurut dasar biaya kini
-       Deviden persaham biasa
-       Harga pasar akhir tahun perlembar saham biasa
-       Tingkat Indeks Harga Konsumen yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan

INGGRIS
Laporan biaya kini di Inggris  mewajibkanbaik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan. Standar di Inggris memeperbolehkan 3 pilihan pelaporan :
-     Menyajikan akun0akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis
-  Menyajikan akun-akun biaya histories sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini
-    Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai sati-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai

BRASIL
     Akutansi inflasi yang direkomen dasikan  di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan, hokum perusahan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal Brasil. Pneyesuaian inflasi yang sesuai dengan hokum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanent dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh Pemerintah Federal untuk mengukur devaluasi mata uang local. Aktiva permanent meliputi aktiva tetap, gedung, investsai, beban tangguhan dan depresiasi terkait, serta kaun-akun amortisasi atau deplesi (termasuk setiap provisi kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan revaluasi, laba ditahan, dan akun cadangan  modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.

Badan Standar Akutansi Internasional
IAS 29 Pelaporan keuangan dalam Perekonomian Hiperin flasi mewajibkan (dan bukan hanya merekomendasikan) penyajian ulang informasi laporan keuangan utama. Secara khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya histories atau biaya kini, hatus disajikan ulang sesuai de ngan daya beli konstan pada tanggal neraca

Isu-isu mengenai inflasi
Terdapat 4 isu akutansi inflasi yang cukup menganggu. Keemapat isu itu adalah :
-          Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi
-          Perlakuan akutansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi
-          Akutansi inflasi luar negeri
-          Menghin dari  fenomena kejatuhan ganda

Keuntungan dan Kerugian Inflasi
Keuntungan atu kerugian pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhit, serta transaksi dalam, seluruh  aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang), angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai pos terpisah

Keuntungan dan Kerugian Kepemilikan
Akutansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
-    Laba opersai (perbedaan anatara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi)
-  Keuntungan yang belum direalisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi

Akutansi untuk inflasi di luar negeri
Di Amerika Serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan mewajibkan  perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan eksperimen dengan pengungkapan daya beli konstan biaya histories dan pengungkapan biaya kini. Oleh karena itu, investor memerlukan laporan keunagan yang disesuaikan dengan tingkat harga spesifik dan bukan tingkat harga umum, karena penyesuaian tingkat harga spesifik (model biaya kini yang kita gunakan) menentukan jumlah maksimum yang dapat dibayarkan oleh perusahaan sebagai dividen (kekayaan yang dapat dibagikan) tanpa mengurangi kapasitas produktifnya.  Model biaya histories tetap saja adalah model biaya historis.

Prosedur  penyesuaian tingkat harga lebih disukai berikut ini :
-      Sajikan ulang laporan keuangan seluruh anak perusahaan, baik domestic secara spesifik maupun asing, dan laporan induk perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam harga spesifik  (sebagai contoh biaya kini)
-       Translasikan akun-akun seluruh anak perusahaan diluar negeri kedalam nilai ekuivalen mata uang domestic dengan menggunakan suatu nilai konstan (yaitu kurs valuta saing pada tahaun dasar atau tahun sekarang)
-        Gunakanlah indeks harga spesifik yang relevan dengan apa yang dikonsumsi oleh perusahaan dalam menghitung keuntungan atau kerugian moneter.

Menghindari Kejatuhan Ganda
Pada saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri terhadap inflasi di luar negeri, seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut sebagai kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi local langsung berpenangruh terhadap kurs yang digunakan dalam translasi.

KESIMPULAN :
Inflasi merupakan fenomena dunia yang banyak terjadi di negara berkembang, namun kecenderungan yang ada di negara maju mengadopsi “akuntansi inflasi” untuk memperbaiki penyimpangan dari convensional historical cost accounting yang memasukkan unsur perubahan harga dan inflasi pada pendapatan dan asset. Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian, unit pengukur, dan pemertahanan kapital. Konsekuensi-konsekuensi internasional dari inflasi global sangat mengganggu. Karena inflasi telah mengikis standar kehidupan sekarang ini yang memiliki penghasilan dan memperumit pengambilan keputusan  bisnis secar signifikan, terjadinya kegelisahan politik sosial yang luas, tekanan-tekanan ekonomis tidak di ragukan lagi tidak menyebabkan pergolakan-pergolakan politik yang telah memberi warna pada politik global dalam kemajuan saat ini. Pemerintah-pemerintah di seluruh dunia telah mencoba berbagai cara yang potensial untuk menanggulangi inflasi. Diantaranya adalah kebijakan moneter dan fiskal yang restriktif, peraturan-peraturan yang ditujukan untuk mengendalikan upah dan harga-harga, dan aktivitas-aktivitas pengaturan lainnya

Referensi:
http://modul.mercubuana.ac.id/files/pbael/pbaelmercubuanaacid/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar