Perspektif Transaksi Tunggal
Berdasarkan
perspektif tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik yang sudah diseleaikan maupun
yg belum diselesaikan) diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun- akun
transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa suatu transaksi dan
penyelesaiannya merupakan suatu peristiwa tunggal.
Perspektif Dua Transaksi
Berdasarkan
perspektif dua transaksi, penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai
peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang
tersebut.Dengan maksud mencapai keseragaman, FASB No. 52 mengharuskan
penggunaan metode dua transaksi untuk mencatat transaksi dalam mata uang asing.
Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah selesai dan belum
diselesaikan dimasukkan dalam penentuan laba. Pengecualain utama terhadap
ketentuan ini terjadi apabila (1) penyesuaian nilai tukar berkaitan dengan
transaksi antar perusahaan jangka panjang tertentu dan (2) transaksi tersebut
dimaksudkan dan berfungsi efektif sebagai lindung nilai atas investasi (yaitu
lindung nilai terhadap posisi aktiva/kewajban bersih operasi luar negeri) dan
komitmen mata uang asing.
TRANSLASI MATA UANG
ASING
Metode
translasi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis: metode yang menggunakan
kurs translasi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke
dalam nilai ekuivalen
dalam mata uang
domestik dan metode yang menggunakan berbagai macam kurs
Metode Kurs Berganda
Metode ini menggabungkan kurs nilai tukar
historis dan kurs nlai tukar kini dalam proses translasi.
Metode Kini – Nonkini
Dalam
metode ini, aktiva dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri
ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs
kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan berdasarkan kurs historis.Pos-
pos laporan laba rugi (kecuali beban depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan
sebesar kurs rata-rata yang berlaku dalam setipa bulan operasi atau berdasarkan
rata-rata tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan
amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva
tersebut diperoleh.
Metode Moneter – Nonmoneter
Metode
ini juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi
yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs
kini.Pos-pos nonmoneter aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan
investor ditranslasikan menggunakan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi
ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan
untuk konsep kini-nonkini.
Dalam
metode ini melihat bahwa aktiva dan kewajiban menghadapi risiko mata uang asing
karena pos-pos moneter akan diselesaikan dengan menggunakan uang tunai, penggunaan
kurs kini untuk mentraslasikan pos-pos ini menghasilkan nilai ekuivalen dalam
mata uang domestik yang mencerminkan nilai realisasinya atau penyelesaiannya.
Metode ini juga bergantung pada klasifikasi skema neraca untuk menentukan kurs
translasi yang tepat. Hal ini dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat.
Metode Temporal
Dengan metode ini, translasi mata
uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode
ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur melainkan hanya mengubah unit
pengukuran. Pos-pos moneter seperti kas, piutang
dan utang ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos Pendekatan- pendekatan atas penyesuaian translasi
berkisar dari penangguhan hingga tidak ada penangguhan, dengan pendekatan hibrid yang terletak
diantara keduanya.
Penangguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva
bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh
terhadap arus kas mata uang lokal yang dihasilkan dari entitas asing.
Beberapa pihak berpendapat bahwa penangguhan keuntungan atau kerugian
translasi menutupi perilaku perubahan kurs nilai tukar; yaitu perubahan kurs
merupakan fakta historis
dan para pengguna
laporan keuangan terlayani
dengan baik jika pengaruh
fluktuasi kurs nilai tukar diperhitungkan pada periode saat terjadinya. Sesuai
dengan FAS No. 8 (par. 199), “Kurs Nilai tukar berfluktuasi; akuntansi harusnya tidak memberikan kesan bahwa kurs nilai
tukar tetap stabil.”Penangguhan dan Amortisasi
Pendekatan ini dapat dikritik
menurut dasar teori dan praktik. Sebagi contoh, teori keuangan menyatakan bahwa
keputusan anggaran modal atas investasi aktiva tetap merupakan hal terpisah
dari keputusan mengenai bagaimana mendanainya. Menghubungkan kedua jenis
keputusan tersebut lebuh terlihat sebagai alat untuk melakukan perataan laba.
Menyesuaikan beban bunga dapat dicurai pula. Biaya peminjaman domestik tidak disesuaikan
untuk mencerminkan perubahan dalam suku bungan pasar atau nilai wajar utang.
Penangguhan Parsial
Pendekatan
ini tidak memiliki kriteria eksplisit untuk menentukan kapan suatu keuntungan
translasi direalisasi. Juga, sejumlah pihak mendukung penangguhan keuntungan
translasi juga tidak dapat menentukan berapa banyak yang harus ditangguhkan.
Pada masa lau, perusahaan mengurangkan keuntungan periode berjalan dengan
kerugian pada masa lalu dan menangguhkan selisihnya. Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan
dan kerugian translasi bukanlah pos-pos dalam satu periode saja,
dan sebaliknya akan
“terhapuskan” dalam jangka
panjang. Jika demikian, maka penangguhan akan menjadi suatu praktik yang
dipertanyakan.
KESIMPULAN :
Tujuan translasi
adalah untuk mengubah unit pengukuran laporan keuangananak perusahaan luar
negeri sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterimasecara umum di
negara asal induk perusahaan.Tidak ada translasi yang memadai jika dilakukan
antara mata uang yangsangat tidak stabil dan sangat stabil, karena tidak akan
menghasilkan informasi yang bermakna meski menggunakan metode yang
manapun.Translasi tidak diperlukan jika laporan keuangan perusahaan independendikeluarkan
diterbitkan benar-benar untuk tujuan pemberian informasi bagi para penduduk
negara lain yang berada dalam tingkat perkembangan ekonomi yang
dapatdibangdingkan dan memiliki situasi mata uang nasional yang dapat
dibandingkan.
Referensi :
http://modul.mercubuana.ac.id/files/pbael/pbaelmercubuanaacid/Modul%20Backlink/Modul%20Ganjil%202011-2012/Fakultas%20Ekonomi/Akuntansi/Afrizon%20-%20Akuntansi%20Internasional/ModulAkuntansiInternasionalGJ112TM6.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar