SEJARAH PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN
INDONESIA
SEJARAH PERKEMBANGAN
1950-1959 : SISTEM EKONOMI LIBERAL (MASA
DEMOKRASI)
1959-1966 : SISTEM EKONOMI ETATISME
(MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN)
1966-1988 : SISTEM EKONOMI PANCASILA
(DEMOKRASI
EKONOMI)
1998-SEKARANG : SISTEM EKONOMI PANCASILA (DEMOKRASI
EKONOMI) YANG DALAM PRAKTEKNYA
CENDERUNG LIBERAL.
Dalam suatu negara, proses dinamika
pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal (domestik) dan eksternal
(global). Yang termasuk ke dalam faktor
internal meliputi kondisi fisik
(iklim), lokasi geografi, jumlah dan kualitas SDA, SDM yang dimiliki, dan
kondisi awal perekonomian. Sedangkan faktor
eksternal meliputi perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik
dunia, serta keamanan global.
Sejak berdirinya negara RI, sudah banyak
tokoh-tokoh negara pada saat itu yang telah merumuskan bentuk perekonomian yang
tepat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu maupun diskusi kelompok.
Seperti Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar
perekonomian Indonesia yang sesuai cita-cita tolong menolong adalah koperasi
namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi,
pemaksaan terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi koperasi.
Dalam
perekonomian Indonesia tidak mengijinkan adanya :
1.Free fight liberalism, yaitu adanya
suatu kebebasan usaha
yang tidak terkendali.
2.Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah
yang terlalu dominan.
3.Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan
ekonomi pada
satu kelompok tertentu.
PENGERTIAN SISTEM
EKONOMI INDONESIA
Disetiap Negara atau bangsa biasanya
memiliki kebebasan untuk menyelenggarakan perekonomiannya dengan cara yang
berbeda beda. Cara suatu negara atau bangsa dalam mengatur atau menjalankan
kehidupan perekonomiannya untuk mencapai kemakmuran disebut dengan sistem ekonomi. Dan biasanya sistem
perekonomian Negara dipengaruhi oleh faktor sifat dan jati diri bangsa,
falsafah hidup bangsa, bahkan struktur ekonominya. Oleh karena itu,
perekonomian disetiap Negara selalu berbeda beda dengan tujuan yang dicapai
seperti:
a. Kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
b. Menstabilkan ekonomi.
c. Pertumbuhan ekonomi.
d. Pendistribusi pendapatan merata
keseluruhannya.
Jadi,
yang membedakan satu Negara dengan Negara yang lain dari falsafah hidup dan
jati diri bangsa yang biasanya menjadi ciri khusus bangsa.
MACAM – MACAM SISTEM
EKONOMI
Secara umum sistem ekonomi dapat dibagi
menjadi 4 macam sistem, yaitu Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis), Sistem
Ekonomi Tradisional, Sistem Ekonomi Etatisme (Terpusat), dan Sistem Ekonomi
Campuran.
A. Sistem Ekonomi
Liberal (Kapitalis)
Sistem ekonomi liberal yang disebut juga
dengan sistem ekonomi pasar,
adalah
sistem perekonomiannya diatur oleh kekuatan pasar (yang dikendalikan oleh
interaksi antara penjual dan pembeli) yang memberi kebebasan individu dalam
segala bidang perekonomian dan tanpa campur tangan dari pemerintah dan mereka
juga bebas untuk bersaing untuk mencapai tujuan. Pemerintah disini hanya
bertugas untuk melindungi, mengawasi, menjaga dan memberi fasilitas yang baik
untuk setiap individu yang menjalankan haknya. Jadi, fungsi pemerintah hanya
sebagai pelengkap saja.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal,
yaitu:
a. Peranan pemerintahhannya itu dibatasi.
b. Peranan modal disini sangat penting.
c. Menerapkan sistem persaingan yang bebas.
d. Motifnya mencari laba pada kepentingan
sendiri.
e. Setiap individu itu bebas memiliki barang dan
alat-alat produksi.
B. Sistem Ekonomi
Tradisional
Sistem ekonomi tradisional, yaitu
sistem perekonomian yang masih sangat terikat dengan menggunakan tradisi turun
menurun yang berlaku dalam suatu masyarakat yang telah menjadi budaya setempat.
Biasanya sistem perekonomian ini banyak dilakukan di daerah-daerah terpencil
yang jauh dari perkotaan dan biasanya juga hasil produksi yang mereka dapatkan
masih bersifat homogen serta belum mengenal tukar menukar secara kredit.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi
Tradisional, yaitu:
a. Alat produksi yang digunakan masih sangat
sederhana.
b. Masih sangat bergantung pada alam.
c. Belum mengenal tukar menukar secara kredit.
d. Masyarakatnya juga masih terikat dengan
tradisi budaya.
C. Sistem Ekonomi Etatisme (Terpusat)
Sistem
ekonomi etatisme yang disebut juga dengan sistem ekonomi sosialis adalah
sistem perekonomian yang dimana seluruh sumber daya dan pengolahan kegiatan
ekonominya dikuasai dan dikendalikan oleh Negara/pemerintah dan kemungkinan
hampir pihak individu maupun swasta tidak memiliki kesempatan untuk melakukan
kegiatan ekonomi. Karena itu kegiatan ekonominya seluruhnya dipegang oleh
Negara. Dan dengan tujuan bukan untuk mengejar laba sebesar-besarnya melainkan
untuk memenuhi kebutuhan bersama.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Etatisme,
yaitu:
a. Hak milik individunya tidak diakui.
b. Kegiatan perekonomiannya diatur dan dikuasai
oleh Negara.
c. Semua
alat dan sumber produksinya dikuasai oleh Negara.
D. Sistem Ekonomi
Campuran
Sistem
ekonomi campuran adalah sistem perekonomian yang
mengkombinasikan sistem-sistem ekonomi yang ada khususnya mengambil dari segi
positif dari sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi terpusat. Dalam sistem
ekonomi campuran pemerintah itu bekerja sama dengan pihak swasta agar dapat
menjalankan kegiatan perekonomiannya dengan lancar. Namun tetap pemerintah juga
tidak lepas tangan begitu saja dalam sistem ini. Selain itu, pemerintah juga
dapat menfokuskan perhatiaanya untuk mengajukan sector-sektor usaha menengah
dan kecil.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran,
yaitu:
a. Pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta.
b. Hak milik individu secara nyata diakui.
c. Pemerintah juga ikut aktif dalam kegiatan
ekonomi.
Oleh
karena itu tidak sedikit Negara dalam pengaturah perekonomiannya menganut
sistem ekonomi campuran.
Jadi perbedaan
macam-macam sistem perekonomian di Indonesia, yaitu:
a. Sistem Ekonomi Liberal: lebih rentan terhadap krisis ekonomi tetapi
produksi yang dibuat berdasarkan atas kebutuhan masyarakat.
b. Sistem Ekonomi Tradisional: lebih sering menggunakan
hal/alat-alat yang masih sangat sederhana dan belum menguasai teknologi maka
hasil kualitasnya masih rendah tetapi hubungan kekeluargaannya sangat kuat.
c. Sistem Ekonomi Etatisme: kemajuan ekonominya lebih
lambat dibandingkan dengan sistem ekonomi yang lain.
d. Sistem Ekonomi Campuran: lebih mengutamakan pihak swasta dibandingkan
dengan pihak dalam.
PERKEMBANGAN KONDISI EKONOMI
-
Perkembangan Sistem Ekonomi Sebelum Orde
Baru
Semenjak berdirinya Indonesia, sudah
banyak tokoh-tokohnegara pada saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian
yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu maupun dalam diskusi
kelompok.
Meskipun pada perkembangan awal
perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila. Ekonomi
demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan berarti sistem perokonomian
libelaris dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an
sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak libelaris
dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga
mewarnai corak perekonomian di tahun 1960-an sampai masa orde baru.
-
Perkembangan Sistem Ekonomi Setelah Orde
Baru
Iklim kebangsaan setelah orde baru
menunjukkan suatu kondisi yang sangat mendukung untuk memulai dilaksanakannya
sistem ekonomi yang sesunguhnya sesungguhnya diinginkan rakyat Indonesia .
Setelah melalui masa–masa penuh tantangan pada periode 1945 – 1965, semua tokoh
negara yang duduk dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat sepakat untuk kembali
menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai–nilai yang telah tersirat dalam UUD
1945.
Dengan demikian sistem demokrasi ekonomi
dan sistem ekonomi Pancasila kembali satu–satunya acuan bagi pelaksanaan semua
kegiatan ekonomi selanjutnya. Awal orde baru di warnai dengan masa–masa
rehabilitas, perbaikan, hampir diseluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali
sektor ekonomi.
REFERENSI
:
SEJARAH PERKEMBANGAN
1950-1959 : SISTEM EKONOMI LIBERAL (MASA
DEMOKRASI)
1959-1966 : SISTEM EKONOMI ETATISME
(MASA DEMOKRASI TERPIMPIN)
(MASA DEMOKRASI TERPIMPIN)
1966-1988 : SISTEM EKONOMI PANCASILA
(DEMOKRASI EKONOMI)
(DEMOKRASI EKONOMI)
1998-SEKARANG : SISTEM EKONOMI PANCASILA (DEMOKRASI
EKONOMI) YANG DALAM PRAKTEKNYA CENDERUNG LIBERAL.
EKONOMI) YANG DALAM PRAKTEKNYA CENDERUNG LIBERAL.
Dalam suatu negara, proses dinamika
pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal (domestik) dan eksternal
(global). Yang termasuk ke dalam faktor
internal meliputi kondisi fisik
(iklim), lokasi geografi, jumlah dan kualitas SDA, SDM yang dimiliki, dan
kondisi awal perekonomian. Sedangkan faktor
eksternal meliputi perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik
dunia, serta keamanan global.
Sejak berdirinya negara RI, sudah banyak
tokoh-tokoh negara pada saat itu yang telah merumuskan bentuk perekonomian yang
tepat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu maupun diskusi kelompok.
Seperti Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar
perekonomian Indonesia yang sesuai cita-cita tolong menolong adalah koperasi
namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi,
pemaksaan terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi koperasi.
Dalam
perekonomian Indonesia tidak mengijinkan adanya :
1.Free fight liberalism, yaitu adanya
suatu kebebasan usaha
yang tidak terkendali.
yang tidak terkendali.
2.Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah
yang terlalu dominan.
3.Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan
ekonomi pada
satu kelompok tertentu.
satu kelompok tertentu.
PENGERTIAN SISTEM
EKONOMI INDONESIA
Disetiap Negara atau bangsa biasanya
memiliki kebebasan untuk menyelenggarakan perekonomiannya dengan cara yang
berbeda beda. Cara suatu negara atau bangsa dalam mengatur atau menjalankan
kehidupan perekonomiannya untuk mencapai kemakmuran disebut dengan sistem ekonomi. Dan biasanya sistem
perekonomian Negara dipengaruhi oleh faktor sifat dan jati diri bangsa,
falsafah hidup bangsa, bahkan struktur ekonominya. Oleh karena itu,
perekonomian disetiap Negara selalu berbeda beda dengan tujuan yang dicapai
seperti:
a. Kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
b. Menstabilkan ekonomi.
c. Pertumbuhan ekonomi.
d. Pendistribusi pendapatan merata
keseluruhannya.
Jadi,
yang membedakan satu Negara dengan Negara yang lain dari falsafah hidup dan
jati diri bangsa yang biasanya menjadi ciri khusus bangsa.
MACAM – MACAM SISTEM
EKONOMI
Secara umum sistem ekonomi dapat dibagi
menjadi 4 macam sistem, yaitu Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis), Sistem
Ekonomi Tradisional, Sistem Ekonomi Etatisme (Terpusat), dan Sistem Ekonomi
Campuran.
A. Sistem Ekonomi
Liberal (Kapitalis)
Sistem ekonomi liberal yang disebut juga
dengan sistem ekonomi pasar,
adalah
sistem perekonomiannya diatur oleh kekuatan pasar (yang dikendalikan oleh
interaksi antara penjual dan pembeli) yang memberi kebebasan individu dalam
segala bidang perekonomian dan tanpa campur tangan dari pemerintah dan mereka
juga bebas untuk bersaing untuk mencapai tujuan. Pemerintah disini hanya
bertugas untuk melindungi, mengawasi, menjaga dan memberi fasilitas yang baik
untuk setiap individu yang menjalankan haknya. Jadi, fungsi pemerintah hanya
sebagai pelengkap saja.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal,
yaitu:
a. Peranan pemerintahhannya itu dibatasi.
b. Peranan modal disini sangat penting.
c. Menerapkan sistem persaingan yang bebas.
d. Motifnya mencari laba pada kepentingan
sendiri.
e. Setiap individu itu bebas memiliki barang dan
alat-alat produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar